Sebenarnya cukup terlambat jika baru sekarang saya menuliskan cerita
perjalanan terbaru saya bersama teman-teman Lepo mania ke Puerto Rico.
Kesibukan ujian akhir semester, kegiatan KKN, dan proposal skripsi, berbagai
kegiatan itu tampaknya benar-benar sukses menyita waktu saya sehingga membuat saya
jarang menulis dan blog saya terkesan kurang update (mencari kambing hitam, hehe :p).
Tapi pepatah bilang lebih baik terlambat
daripada tidak sama sekali, jadi saya akan segera menuliskannya sekarang. Lebih
baik terlambat daripada lebih terlambat lagi dan semakin lupa dengan apa yang
mau dituliskan. :p
Indonesia tanah air beta !
Pada tanggal 19-20 Juni 2013 yang
lalu, Lepo mania kembali menggelar touring lintas kota yang kali ini menjadikan
Puerto Rico alias Purwokerto dan Purbalingga sebagai tujuan akhirnya. Touring
ini konon katanya disebut-sebut sebagai touring terakhir sebelum para Lepo
mania sibuk dengan urusan skripsi masing-masing, maklum saja karena kami sedang
bersiap-siap angkut ransel meninggalkan semester 6, yang berarti secara
akademis sudah tidak ada lagi mata kuliah teori yang kami tempuh. Masing-masing
dari kami tak lama lagi akan sibuk dengan urusan skripsi masing-masing. Tidak
ada lagi nuansa berkumpul dalam ruang kuliah dengan 36 mahasiswa yang selama 3
tahun ini berkumpul dan belajar dibawah sorot lampu yang sama, menatap layar proyektor yang sama, dan diajar oleh seorang dosen
yang sama ditiap mata kuliahnya. Ah saya enggan meneruskan kalimat-kalimat
kenangan ini karena pasti rasanya menyedihkan mengenang masa-masa indah bersama
kawan-kawan yang tidak bisa diulang. Setelah ini, kami akan menulis skripsi
sendiri, bimbingan dengan dosen sendiri, tetapi... moga-moga saat wisuda nanti tidak sendiri :D
Menutup semester 6 ini, kami pun
kembali melakukan perjalanan bersama-sama yang kali ini menjadikan kota-kota
yang dijuluki dengan Negeri Ngapak sebagai tujuannya. Senin pagi itu, 16 orang
anggota Lepo mania siap menaklukan Jogja-Purworejo-Kebumen-Banyumas-Purwokerto-Purbalingga.
Cuuuussss mangkaaaattt....
Dalam perjalanan, motor yang dikemudikan Yudi sempat menyerempet motor seorang cewek, hasil olah TKP mencatat kejadian ini terjadi di daerah Kulonprogo sekitar satu jam setelah keberangkatan :p. Padahal, selama ini Yudi disebut-sebut sebagai driver yang dipercaya paling baik dan paling hati-hati dalam berkendara diantara drivers Lepo mania lainnya. Kali ini si Yudi khilaf, karena ngelamun mikirin masa depan barangkali. Untungnya si mbaknya gak kenapa2, ngomel sedikit ya wajar saja :p. Selebihnya, perjalanan Alhamdulillah lancar, terlewati dengan adegan salip-salipan menegangkan dengan kendaraan-kendaraan lain, dan sesekali berhenti di pom bensin untuk memberi minum si kuda dan buang air kecil penumpangnya seperti biasanya.
Dalam perjalanan, motor yang dikemudikan Yudi sempat menyerempet motor seorang cewek, hasil olah TKP mencatat kejadian ini terjadi di daerah Kulonprogo sekitar satu jam setelah keberangkatan :p. Padahal, selama ini Yudi disebut-sebut sebagai driver yang dipercaya paling baik dan paling hati-hati dalam berkendara diantara drivers Lepo mania lainnya. Kali ini si Yudi khilaf, karena ngelamun mikirin masa depan barangkali. Untungnya si mbaknya gak kenapa2, ngomel sedikit ya wajar saja :p. Selebihnya, perjalanan Alhamdulillah lancar, terlewati dengan adegan salip-salipan menegangkan dengan kendaraan-kendaraan lain, dan sesekali berhenti di pom bensin untuk memberi minum si kuda dan buang air kecil penumpangnya seperti biasanya.
Siang hari sekitar pukul 12 siang kami tiba di Purwokerto, makan di warung soto khas Purwokerto Soto H. L*so yang ternyata cukup terkenal disana. Terpampang foto-foto selebritis ibukota yang pernah makan ditempat tersebut, bahkan foto Pak Presiden SBY pun menjadi salah satu diantara jejeran foto-foto yang ditempel di dinding rumah makan tersebut, iii waaaaww...
Untuk informasi, harga 1 porsi
soto 10.000 rupiah, dan satu gelas es teh 3000 rupiah. Namun sayang, bagi kami yang kala itu kelaparan, porsi itu sebetulnya tidak cukup banyak untuk mengisi perut kami, Jojo bahkan sampai memesan 2 mangkok.
Setelah selesai makan siang dan
Sholat Zuhur, kami meneruskan perjalanan ke Baturraden. Baturaden terletak di
sebelah selatan Gunung Slamet, memiliki udara sejuk khas daerah pegunungan
dengan panorama alamnya yang cantik dan eksotis. Dari Baturaden, kita dapat
melihat pemandangan Kota Purwokerto, Pulau Nusa Kambangan, juga beberapa pantai
indah di daerah Cilacap. Niiih oleh-oleh foto dari Baturraden.. :D
Kumpul Lepo Mania |
Setelah puas bermain air, jepret
sana jepret sini dan jepret mana-mana, kamipun memutuskan untuk turun kembali ke
Purwokerto ke rumahnya Shofyan yang akan menjadi hotel sementara kami sampai
esok hari. Pukul 3 sore hari motor-motor kami mulai menuruni kawasan pegunungan
diiringi awan-awan hitam yang beberapa menit kemudian akhirnya berubah wujud
menjadi rintik hujan, lama kelamaan kami harus memakai jas hujan dan hanya bisa mengendarai
motor perlahan karena intensitas hujan yang cukup lebat mengganggu pandangan mata bagi
para pengguna kendaraan bermotor.
Setibanya di rumah Shofyan, kami
disambut hangat oleh orang tua Shofyan dengan logat bahasa jawa ngapak khas daerah sana, membuat nuansa daerah Purwokerto semakin terasa. Ruang tamu rumah Shofyan
yang pada mulanya sangat amat rapi itupun akhirnya berubah wujud menjadi
semacam markas mahasiswa yang acak adul karena banyak orang didalamnya. Malam
harinya kami diundang makan-makan oleh teman SMAnya Indy, kemudian nongkrong
sebentar ke alun-alun kota purwokerto, lalu menutup acara jalan-jalan malam
dengan menyalakan kembang api (yang jauh-jauh dibawa dari Jogja) di depan
museum Diponegoro sesaat sebelum kembali kerumah Shofyan.
Daaaarrr Derrrrrr Dooooorrrr....
!
Waktunya tidur, membayar lelah
perjalanan panjang disiang hari tadi sekaligus menyiapkan tenaga untuk perjalanan
yang tak kalah panjang diesok hari. Para wanita tidur di kamar, dan para lelaki
tidur di ruang tengah.
Selamat malam semuanya,
zzzzzzz... -____-
Purwokerto di Pagi hari.
Selamat pagiiii.. pukul setengah
8 pagi kami berpamitan kepada orang tua Shofyan untuk melanjutkan perjalanan ke
Purbalingga dan sekaligus pulang ke Jogja nantinya. Destinasi kami selanjutnya
adalah Owabong, wahana air (waterboom) di Purbalingga. Dan beginilah aksi teman-teman
saya, mahasiswa tingkat akhir semester 6 diantara anak-anak TK dan SD. -___-
Wazz wuuuzz waaazzz wuuzzz..
Nuansa salip-salipan
dengan mobil, truk, dan bus dijalan seperti pada touring-toring biasanya pun
kembali memacu adrenalin para driver-driver Lepo mania. Saya sendiri membonceng
di belakang sibuk melemaskan urat-urat kepala yang tegang, sibuk memperingatkan
driver didepan dengan kalimat hati-hati dan awas yang entah sudah berapa kali refleks
dilontarkankan setiap kali posisi motor seakan sedang berada pada arena balap
sirkuit ketika harus ada adegan saling menyalip dan disalip. Pyuuuuhh..
Pukul 8 malam kami tiba di
Jogjakarta, membawa oleh-oleh Gethuk Goreng Haji Tohirin yang kami beli di
Sokaraja, dan membawa cerita touring perekat persahabatan yang tak terlupakan.
Terima kasih kawan ! Bukan, semoga
ini bukan touring terakhir kita :D
Indonesia tanah air beta !
Itu dia cerita perjalanan yang
pengen saya tulis, maaf kalimatnya rada rancu loncat sana-loncat siniiii, dah
malem e, males ngedit keburu ngantuk.. hehe.
Pokoknya, Lepo mania I love you
full, Indonesia I love you full ! Bye !
Jogja, 27 Juni 2013.
0 komentar:
Posting Komentar