Laman


Rabu, 06 November 2013

Selamat Ulang Tahun


Malam itu hujan, seseorang tengah mengendarai motornya dengan mengenakan jas hujan yang membuatnya tampak lebih mirip dengan batman jadi-jadian di musim hujan, di pundaknya tergantung ransel berisi  setumpuk kertas yang menyita perhatiannya sampai detik itu. Beberapa hal tengah membuntutinya sejak hari-hari sebelumnya, terlalu banyak yang menyita, kertas, kepingan puzzle yang tiada wujudnya, musim, dan setiap inci perubahan yang hampir tidak ia perdulikan. Deru motornya terus melaju dan menyatu dengan rintik yang masih menyisa di kota itu, tanpa tahu setelah pukul 00.00 diawal tanggal baru nanti nanti apakah langit berubah menjadi lebih cerah ataukah masih sama saja. 

Ia hampir lupa seperti apa rasanya menunggu detik-detik pergantian usia yang dulu dianggapnya sebagai sesuatu yang sakral, dimana ia terbiasa menunggu waktu mengantarkannya tepat pukul 00.00 sambil menghitung mundur ditemani pekat malam di awal tanggal yang dianggapnya sanggup menjanjikan terwujudnya segala keinginan.

Banyak hal di hari-hari sebelumnya yang telah hilang, siapa sangka ia mendadak berubah menjadi orang yang semakin asik dengan dunianya sendiri, tanpa perduli dengan orang-orang yang memprotes dan berkata jangan, bertanya-tanya dalam hati apakah orang-orang yang terlampau peka atau ialah yang kini tampak menjadi makhluk paling tidak peka ditengah banyak hal yang menuntut kepekaannya dalam segala hal. 

Menjelang awal hari yang mereka sebut spesial, ternyata masih belum juga berhasil bermetamorfosa menjadi sebuah penantian yang spesial baginya. Hari ini terlalu lelah, jika sanggup menunggu dan tidak tertidur ya syukur,  jika tertidur pun tak lagi menjadi masalah baginya, pekat malam di pukul 00.00 tidak  selalu sanggup menjanjikan keinginan yang terwujud.

Ia tidak ingin mencipta apa-apa lagi sebagai simbol bergantinya usia, tanpa itu, kedua angka kembar itu sudah sah. Jika ada yang harus diminta, maka ia meminta hal-hal yang hilang hanyalah hilang sesaat saja, sebagaimana barang tercuri yang dikembalikan oleh pencurinya yang tadinya khilaf lalu kini insaf. Lucunya, ia sendiri tidak  tahu pasti, apa yang hilang dan apa pula yang menghilangkan , ia hanya ingin sesuatu yang hilang itu agar kembali ketempatnya. Tak mengapa, itu harapan untuk tanggal spesial, Tuhan Maha Tahu, lebih mengetahui apa yang ia minta meski ia sendiri tak bisa mendefinisikan apa yang sedang ia pinta.

Tak harus mensakralkan pukul 00.00, tak harus meminta di hari itu, tak harus mengandalkan pekat malam di awal tanggal itu sebagai lambang yang menjanjikan perwujudan keinginan dari segala harapan. Memintalah kapan saja, nikmatilah setiap detik yang ada. Saat ia menuliskan tulisan ini sambil meminta, 4 November di tahun ini bahkan sudah tak lagi ada.   

Selamat Ulang Tahun :D
Selamat menerima kembali sesuatu yang hilang, selamat menikmati hidup sehidup-hidupnya ! :D

Jogja, 6 November 2013